Sejarah Gunung Batur
Alkisah, Gunung Batur yang tertuang
dalam cerita Lontar Susana Bali, disebutkan merupakan puncak dari Gunung
Mahameru yang dipindahkan oleh Batara Pasupati untuk dijadikan Sthana Betari
Danuh (Istana Dewi Danu). Sehingga karenanya oleh mayoritas masyarakat setempat
Gunung Batur dianggap memiliki kekuatan magis yang kental dengan unsur gaibnya.
Maka, pada waktu tertentu seluruh umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah
di Bali datang ke Gunung Batur ini untuk menghaturkan Suwinih (semacam sesajen)
guna menghindari bencana hama yang melanda ladang mereka.
Gunung Batur telah berkali - kali meletus. Sejak tahun 1804, Gunung Batur telah
meletus sebanyak 26 kali. Letusan paling dasyat terjadi tanggal 2 agustus – 21
september 1926. Letusan Gunung Batur itu membuat aliran lahar panas
menimbun Desa Batur dan Pura Ulun Danu batur. Letusan terakhir terjadi
tahun 2000.
Keunggulan dan Daya Tarik
Wisata Gunung Batur
Potensi dan keindahan Gunung Batur
tak kalah menariknya dengan Gunung Agung di karangasem. Bahkan, keeksotisan dan
keindahan Gunung Batur membuat gunung ini merupakan salah satu andalan objek
wisata di Kabupaten Bangli. Gunung Batur sangat indah jika dipandang di pagi
hari karena selain udaranya yang masih sejuk, wisatawan juga akan ditunjukkan
dengan turunnya kabut tipis yang menutupi sebagian puncak Gunung Batur.
Gunung Batur sendiri memiliki
beberapa kawasan yang ditonjolkan yakni kawah gunung, kaldera, dan danau yang
kita kenal dengan Danau Batur. Yang menarik ada aliran air didalam tanah yang
mengalirkan air Danau Batur ke berbagai daerah di Bali sehingga muncul menjadi
matar air dan disebut dengan Tirta Suci.
Jika Anda berdiri di penelokan (dalam bahasa
Bali yang berarti 'tempat untuk melihat-lihat') yang terletak di wilayah Desa
Kedisan, Kintamani, Anda dapat menikmati pemandangan alam di kawasan wisata ini
dari lokasi yang paling strategis.
Mata akan takjub melihat pemandangan di bawah yang
sangat indah karena kombinasi antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan
hitam dengan Danau Batur, yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di tengah kaldera,
yang oleh banyak wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia.
Terletak di barat Gunung Agung, gunung ini
memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 kilometer dan merupakan salah satu yang
terbesar dan terindah di dunia. Pematang kaldera tingginya berkisar
antara 1.267 meter hingga 2152 meter. Di dalam kaldera pertama terbentuk
kaldera kedua yang wujudnya melingkar dengan garis tengah lebih kurang tujuh
kilometer.
Saat ini mendaki sudah menjadi
maskot wisata Gunung Batur. Dan tak hanya mendaki ke puncak Gunung Batur,
belakangan banyak pula wisatawan yang melakukan aktivitas tracking di kawasan
itu. Tracking mereka lakukan dengan melingkari Danau Batur atau Kaldera Batur.
Karena itu, aktivitas ini dikenal dengan sebutan Kaldera Batur Tracking. Ini merupakan lokasi pendakian paling baru, yang jauh lebih menantang dibanding lokasi sebelumnya karena di sepanjang lokasi pendakian juga terdapat sejumlah objek wisata, seperti memanjat tebing dan pemakaman umat Hindu di Trunyan.
Karena itu, aktivitas ini dikenal dengan sebutan Kaldera Batur Tracking. Ini merupakan lokasi pendakian paling baru, yang jauh lebih menantang dibanding lokasi sebelumnya karena di sepanjang lokasi pendakian juga terdapat sejumlah objek wisata, seperti memanjat tebing dan pemakaman umat Hindu di Trunyan.
AKSES
Akses jalan ke Gunung Batur sangat baik sehingga sangat mudah dijangkau dengan kendaraan apa pun. Angkutan umum memang tersedia, tapi jumlahnya sedikit. Kecuali Anda memang hendak menikmati asyiknya bertualang, sebaiknya Anda membawa kendaraan sendiri saat mengunjungi kawasan ini.
Akses jalan ke Gunung Batur sangat baik sehingga sangat mudah dijangkau dengan kendaraan apa pun. Angkutan umum memang tersedia, tapi jumlahnya sedikit. Kecuali Anda memang hendak menikmati asyiknya bertualang, sebaiknya Anda membawa kendaraan sendiri saat mengunjungi kawasan ini.
Lokasi Gunung Batur sendiri berdekatan dengan Danau
Batur yang bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Ibukota Denpasar. Jika
datang di pagi hari, maka dipastikan pengunjung selain bisa melihat dan
merasakan suasana Gunung Batur yang sangat alami dan sejuk, juga bisa
mengeksplorasi keseluruhan wilayah yang menjadi favorit para wisatawan,
termasuk juga Danau Batur yang terletak di kaki gunung.
Sumber
http://octhawidi.blogspot.co.id/2012/11/menikmati-keindahan-alam-gunung-danau.html
0 komentar:
Posting Komentar